BERKEBUN DI MASA PANDEMI
Tanaman Hias untuk Pemula
Pada saat pandemi corona, aktifitas
di luar rumah harus dibatasi. Para orang
tua harus bekerja dari rumah, anak-anak bersekolah secara daring dan berwisata
juga dibatasi. Banyak orang yang mengalami stress karena bosan dan jenuh. Nah,
untuk itu kita harus kreatif untuk menciptakan kegiatan yang menarik di
lingkungan rumah. Berkebun adalah salah satu kegiatan yang banyak dipilih oleh
keluarga saat ini, sehingga menjadi trend. Kegiatan menanam dapat mengurangi
rasa jenuh kita. Selain itu jika kita kelamaan di depan komputer dapat
mengendorkan otot mata kita dengan memandang tanaman yang hijau .
Maraknya kegiatan berkebun
menjadi banyaknya pembahasan di beberapa grup media sosial, seperti grup
tanaman hias, hidroponik, anggrek, dan lain-lain. Di grup ini kita bisa sharing
pengetahuan dan pengalaman bagaimana merawat tanaman hias. Selain itu kita juga
bisa upload foto-foto tanaman yang
sudah mempercantik teras dan pekarangan rumah. Nah, ini yang dapat memotivasi
kita untuk semakin giat berkebun. Jadi bagi yang baru saja menekuni dunia
berkebun, sebaiknya bergabung di grup yang relevan. Tapi hati-hati ya, jangan sampai
kalap untuk membeli tanaman hias hingga merogoh kocek terlalu dalam. Apalagi Anda
baru belajar berkebun yang belum tahu bagaimana caranya merawat bunga.
Untuk pemula sebaiknya memilih tanaman yang mudah perawatannya. Jika kita dapat merawatnya dengan baik, tanman tersebut dapat terlihat cantik dan mempesona. Apalagi saat ini sudah banyak beragai model pot dan rak bunga yang ditawarkan secara online, sehingga dapat mempercantik tampilan tanaman di rumah kita. Berikut ini saya sampaikan beberapa jenis tanaman hias yang saya rekomendasikan bagi pemula.
Pertama, WIJAYA KUSUMA (Epiphyllum oxypetalum). Bunga Wijaya Kusuma sebenarnya bukan asli tanaman Indonesia, namun banyak kita temukan di sini, terutama di daerah Jawa. Bunga ini unik, karena hanya mekar pada malam hari selama beberap jam saja sehingga terkadang danggap sebagai bunga misterius. Konon, katanya bunga ini menjadi salah satu syarat bagi raja-raja di Jawa untuk naik tahta. Bunga wijaya kusuma juga dipercayai akan memberikan keberuntungan jika kita dapat melihat proses bunga ini mekar (Wikipedia). Saya juga teringat waktu masih kecil Ayah selalu mengajak kami untuk melihat detik-detik bunga wijaya kusuma mekar. Biasanya jam 8 malam kita mulai menunggu, hingga mekar penuh pada tengah malam. Bunga ini juga sangat harum ketika sedang mekar sempurna untuk menarik perhatian serangga dalam proses penyerbukan. Dari sisi kesehatan, tanaman ini bermanfaat untuk sakit bisul, radang tenggorokan, lambung, dan asma (rumah.com)
Bunga wijaya kusuma termasuk
jenis kaktus, oleh karena itu memerlukan media tanam yang agak poros air dan memerlukan
intensitas cahaya matahari sedang. Di rumah saya, bunga ini banyak terkena
sinar matahari pada pagi hari saja. Dwiwanto, 2020 dalam artikelnya mengatakan
bahwa agar dapat tumbuh dengan baik, medianya berupa campuran tanah, humus,
pupuk organk dan pasir. Penyiramannya tidak boleh terlalu banyak air karena
akan mudah busuk.
Bibit tanaman ini dapat diperoleh
dengan memotong batang daun yang sudah tua dan menancapkannya di tanah. Tapi bisa juga
dengan memisahkan rumpun hingga bagian akar. Dengan penyiraman yang teratur dan
sesuai kebutuhan, tanaman ini akan cepat berkembang biak. Kita juga bisa
membeli bibit wijaya kusuma di toko bunga atau beberapa toko online dengan
harga sekitar 15.000-20.000 rupiah. Warna bunganya yang dijua juga
bermacam-macam, selain putih juga ada merah muda, merah marun, oranye, ungu dan
kuning. Namun hingga saat ini saya hanya mempunyai bunga yang berwarna putih,
dan jenis ini ada yang ukuran bunganya besar dan kecil. Jika bunganya kecil
maka bunga yang akan mekar akan lebih banyak julahnya dibandingkan yang ukuran
besar. Kadang-kadang saya juga menyiramkan air cucian ikan atau daging ke media
tanaman ini, agar sering berbunga. Atau ada juga yang menggunakan pupuk
organik, air cucian beras yang diccampur dengan kulit bawang merah dan putih.
Tanaman ini daunnya panjang dan
menjulur ke bawah sehingga bagus diletakkan pada pot gantung atau ditaruh di
atas rak bunga.
Kedua, ANGGREK MERPATI (Dendrobium
crumenatum). Jika kalian ingin mencoba menanam anggek, cobalah dengan anggrek
merpati. Ini adalah pilihan pertama saya saat belajar memelihara anggrek.
Anggrek merpati merupakan anggrek species, anggrek liar yang dapat tumbuh
dimana saja. Ketika saya tinggal di daerah Kotamobagu, Sulawesi Utara, anggrek
jenis ini banyak kita temukan di halaman rumah dan kebun masyarakat. Biasanya
menempel pada salah satu pohon dan menjadi pelindung dari terik sinar matahari.
Jika mau memelihara anggrek ini dapat menggunakan media batang pohon atau pakis
dan serabut kelapa. Anggrek ini banyak diperjualbelian di toko online dengan
harga berkisar Rp.15.000,-
Anggrek merpati mempunyai bunga
berwana putih dan lidahnya berwarna kuning. Bunga ini mengeluarkan bau yang harum
jika sedang mekar, namun bunganya hanya akan bertahan dalam 1 hari. Dalam satu
tangkai akan keluar bunga banyak sekali sehingga menyerupai gerombolan burung
merpati. Biasanya bunga akan mulai muncul ketika cuaca ekstrim, suhu udara sangat dingin pada saat musim penghujan atau hujan
pada saat musim kemarau (Wikipedia).
Anggrek ini sering terkena hama
kutu putih, terutama pada musim hujan. Untuk mengtasi hama ini dapat dilakukan
dengan menyemprot air sabun cuci piring menggunakan tekanan tinggi.
Manfaat untuk kesehatan: kanker
otak, batuk kering dan rematik, peradangan (shopee.co.id).
Anggrek ini tangkai daun panjang
danmenjulur ke bawah sehingga sebaiknya
ditaruh di pot gantung atau ditempel pada salah satu batang pohon. Untuk
pemupukan, dapat menggunakan air cucian beras yang dicampur dengan kulit bawang
merah yang telah diendapkan sebelumnya.
Ketiga, BAWANG DAYAK ATAU BAWANG HUTAN (Eleutherine
bulbosa atau palmifolia (L.) Merr). Umbinya berbentuk lonjing dan berwarna
merah menyala. Namun berbeda dengan bawang merah, umbi bawang dayak tidak bau
dan tidak membuat perih di mata. Walaupun namanya bawang dayak tapi tanaman ini
juga banyak ditemukan di Sulawesi, dengan sebutan bawang hutan.
Masyarakat lokal banyak
memanfaatkan umbinya sebagai obat untuk beberpa penyakit seperti: diabetes, jantung,
ginjal, kanker, koleterol, antiinflamsi, infeksi, anti aging, darah tinggi,
stroke dan juga untuk meningkatkan stamina pada pria. Khasiat dari bawang dayak
semakin diketahui oleh masyarakat luas sehingga umbi bawang ini ada yang diolah
menjadi bubuk ataupun teh untuk memudahkan bagi pasien. Tanaman ini sebenarnya
masuk kategori tanaman herbal namun karena bunganya yang cantik, maka dapat
masuk sebagai tanaman hias juga.
Bawang dayak tumbuh dengan baik di daerah pegunungan, ketinggian 600-1500 mdpl. Namun saya pernah mencoba menanam di Semarang menggunkan umbinya, dan dapat tumbuh dengan baik juga. Untuk mendapatkan bibit bawang dayak dapat dicari di toko online dengan harga bekisar RP. 20.000,- hingga 50.000 rupiah.
Bunga dari bawang dayak berwarna putih dengan 6 kelopak. Bagian tengah berwarna kuning. Uniknya bunga ini mulai mekar ketika menjelang gelap atau sore hari, dan sekitar 2-3 jam akan menutup kembali. Daunnya panjang dan berkeriput, sehingga secara keseluruhan tanaman ini menyerupai anggrek tanah.Tanaman ini cocok ditanam di
pekarangan rumah, langsung ke tanah, tapi ada juga yang menanam di dalam pot
dan dapat hidup dengan baik.
Keempat, LIDAH MERTUA (Sansevieria).
Bentuk daun tanaman sansvieria ada yang memanjang ke atas dan ada yang berdaun
pendak dan melingkar. Daunnya keras dan berwarna hijau dengan motif yang khas, serta
bagian pinggir membentuk list berwarna kuning. Terlihat eksotik untuk menghias
rumah kita. Tanaman ini jarang mengeluarkan bunga. Bunganya berwana putih memanjang ke atas
juga.
Untuk mengembangbiakkan tanaman
ini dapat dengan memecah rumpunnya. Perawatannya sangat mudah, dapat tumbuh
pada tempat yang kurang cahaya dan sedikit air. Media tanah yang dipergunakan
poros dengan air, begitupula pot yang digunakan juga harus mempunyai lubang
drainase yang baik. Jika sering dipangkas akan merangsang tumbuh tunas baru.
Tanaman ini lebih baik ditanam di teras atau dalam rumah yang tidak langsung
terpapar sinar matahari.
Menurut kompas.com, lidah mertua
merupakan pembersih udara alami terbaik. Tanaman dapat berfungsi menyerap polusi
udara, menghasilkan banyak oksigen, menyerap karbondioksida pada malam hari,
menyerap radiasi, sebaga bahan untuk tonik rambut, menurunkan resiko diabetes
dan obat wasir. Tanaman ini juga dapat menyerap bau dan berfungsi sebagai
antiseptik sehingga bagus diletakkan di kamar mandi atau ditaruh di pintu
kulkas.
Di toko oline, harga tanaman
lidah mertua ini sekitar 6.500-15.000 rupiah.
Kelima, bunga LILI PERDAMAIAN atau Peace Lily (Spathiphyllum). Ini salah satu tanaman
yang saya sukai karena bunganya bagus dan rajin berbunga. Bunga berwarna putih
bersih dan kemudian lama kelamaan akan berubah menjadi hijau dan akhirnya layu.
Ketika berubah dari warna putih menjadi hijau akan membentuk motif yang
bermacam-macam.
Tanaman ini tidak dapat terpapar langsung oleh sinar matahari kareana daunnya sangat tipis. Lebih baik jika diletakkan di teras rumah dengan pencahayaan tidak terlalu penuh. Atau bisa diletakkan dalam ruangan sebagai tanaman indoor. Daun bunga lili sering berdebu, sehingga kita perlu membersihkannya dengan menyemprotkan air atau mengelap dengan kain yang halus. Selain untuk estetika, dengan membesihkan debu dapat membantu proses fotosintesa.
Untuk mengembangbiakkan tanaman
ini dengan cara memecah rumpunnya. Perawatannya hanya dengan disiram rutin dan
kadang-kadang medianya disiram dengan air cucian ikan atau ikan akan semakin
banyak mengeluarkan bunga. Tanaman ini berfungsi untuk membesihkan udara sehingga cocok dapat
ditaruh di dalam kantor.
Harga di toko onine sekitar 10.000-35.000 rupiah, tergantung kondisi tanaman dan besar kecilnya rumpun.
Nah, itu adalah lima jenis
tanaman rekomendasi saya yang mudah untuk dikembangkan bagi pemula. Selain
untuk menghilangkan jenuh dan stress, dengan memelihara tanaman ini dapat
mempercantik rumah dan juga dapat memberikan manfaat kesehatan bagi kita.
Artikel ini ditulis sebagai salah satu tugas kelas blog
Referensi:
Dwiwanto, D. 2020. 7 Langkah Cara
Menanam Bunga Wijaya Kusuma, Sang Ratu Malam yang Cantik.(https;//artikel.rumah123.com/7-langkah-cara-menanam-bunga-wijaya-kusuma-sang-ratu-malam-yang-cantik-66549).
https://www.rumah.com/panduan-properti/bunga-wijya-kusuma-35137
https://id.m.wikipedia.org
Artikelnya bermanfaat sekali untuk saya mb Elis... Terimakasih 💖
BalasHapusTerimakasih mbk Dini.. senang sekali kalo yang saya tulis dapat bermanfaat bagi org lain.
HapusWah lidah mertua bisa berbunga juga ya mbak..aku juga mulai bercocok tanam tapi yang Murmer dulu harganya hehe
BalasHapusIya mbak, tempat saya juga jarang banget berbunga.
HapusBenar nggak sih Mbak, katanya kalau punya tangan yang "adem" bakal sukses merawat tanaman hias? Sedangkan yang punya tangan "panas" nggak cocok punya tanaman hias. Hihihihi. Ibu saya berkali-kali beli tanaman hias yang seharusnya berbunga, nggak pernah tumbuh bunga. Yang kata orang gampang banget cara merawatnya, di tangan ibu saya malah berakhir mengenaskan. 🙈
BalasHapusEnggak mbk... yang penting media tanam nya cocok, sinar matahari sesuai, tidak kelebihan air dan pupuk. Jadi ya kita perhatikan karakter masing2 jenis tanamannya.
HapusPelihara anggrek tuh agak susah ya mbak perawatannya
BalasHapus